Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, presiden Prabowo Subianto melakukan program panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota.
- Wali Kota Malang Dorong Kesuksesan UMKM Melalui Mbois Vaganza Goes Mall Retail Modern
- Demi Kemajuan Kota Malang, Wali Kota Wahyu Silaturahmi dengan Abah Anton
- Peringatan HUT Kota Malang ke-111 Digelar Sederhana, Wali Kota Wahyu Ajak Masyarakat Wujudkan Pembangunan Daerah
Dalam hal ini, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pun turut serta dalam panen seri serentak yang dilakukan di Kota Malang bersama dengan staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lahan petani Rukun Jaya di Jalan Manisa Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang pada Senin (07/4).
Dari hasil panen yang didapat, Kota Malang berhasil memanen delapan ton padi per hektar, hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
“Alhamdulillah di Kota Malang, meski luas lahan pertanian berbeda dengan Kabupaten, kita tadi sudah panen yang dengan delapan ton untuk satu hektarnya,” terang Wahyu dihadapan para awak media.
Ia juga mengungkapkan keberhasilan panen ini juga berdampak positif terhadap harga bahan pokok untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kota Malang. Terlebih, dengan lahan pertanian yang ada di Kota Malang, namun mampu memanen hingga dua sampai tiga kali dalam rentang waktu satu tahun.
"Angka ini termasuk tinggi, dari jenis padinya juga. Alhamdulillah bisa selesai, tentu panen ini mempengaruhi harga bahan pokok di Kota Malang juga terkendali,” sambungnya.
Selain itu, keberhasilan panen ini tidak lepas dari kemudahan akses petani terhadap pupuk dan harga gabah kering yang kompetitif di pasaran. Pria yang akrab dipanggil Pak Mbois ini Wahyu mengungkapkan bahwa keberhasilan panen ini menguntungkan para petani dengan harga Gabah Kering yang cenderung lebih tinggi di Kota Malang.
"Pak Presiden menetapkan gabah kering per kilogram harganya Rp 6,5 ribu. Kita malah di atasnya dengan harga perkilogramnya gabah kering Rp 6,7 ribu, yang sebelumnya Rp 5 ribu. Tentu kami mengucapkan terima kasih dengan adanya kenaikan harga ini,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, juga menjelaskan bahwa Kota Malang memiliki rata-rata panen sekitar 15 ribu ton padi per tahun, kontribusi yang penting dalam mencapai swasembada pangan.
"Informasi dari Pak Menteri Pertanian cukup bagus perkembangannya. Itu memenuhi target swasembada pangan, dan diharapkan satu tahun sudah terpenuhi, 15 ribu ton per tahunnya untuk gabah dihasilkan dari 788 hektar tanaman padi yang ada di Kota Malang," paparnya.
Selain itu, Slamet juga telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas pertanian seperti benih-benih unggul yang akan bisa ditanam menjadi tiga kali dalam setahun dan juga pupuk subsidi yang telah diusulkan ke Kementerian Pertanian melalui kelompok-kelompok tani didampingi penyuluh-penyuluh pertanian.
"Kemudian fasilitas lain, kami memberi bantuan pestisida, racun tikus, dan jaring pelindung kulit-kulit padi agar produktivitasnya tetap berjaga bahkan kalau bisa bertambah naik," ungkapnya.
Dengan demikian, partisipasi Wali Kota Malang dalam panen padi tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap ketahanan pangan nasional, tetapi juga memperlihatkan kesuksesan dan inovasi dalam meningkatkan produksi pertanian di wilayahnya.
Serangkaian upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota, petani, dan berbagai pihak terkait menandakan kolaborasi yang solid dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan sistem pangan di Kota Malang.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Malang Dorong Kesuksesan UMKM Melalui Mbois Vaganza Goes Mall Retail Modern
- Demi Kemajuan Kota Malang, Wali Kota Wahyu Silaturahmi dengan Abah Anton
- Peringatan HUT Kota Malang ke-111 Digelar Sederhana, Wali Kota Wahyu Ajak Masyarakat Wujudkan Pembangunan Daerah