Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk belajar tentang merevitalisasi pasar rakyat. Kunjungan itu pun disambut baik oleh Wali Kota Malang beserta jajaranya di Balai Kota Malang, Selasa (8/2).
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Wali Kota Wahyu Hidupkan Semangat Sehat Kembali di Kota Malang Melalui STMJ
- DPRD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pansus Kajian LKPJ Bupati Tahun 2024
"Agar tetap bisa bersaing dengan pasar modern, maka revitalisasi pasar rakyat harus dilakukan. Dari total 26 pasar rakyat di Kota Malang, ada 14 pasar rakyat yang sudah direvitalisasi, terakhir pada tahun 2021 kemarin," ungkap orang nomer satu di Kota Malang tersebut.
Masih kata Sutiaji, bahwa Kota Malang telah memiliki beberapa inovasi, seperti Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Pedas), e-retribusi, pilot pasar digital, dan juga gerakan sobo pasar. Bahkan untuk Sepasar Pedas masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020.
"Revitalisasi secara fisik saja, tidaklah cukup. Daya saring harus ditingkatkan, juga dengan pembenahan aspek nonfisik. Seperti halnya inovasi Sepasar Pedas ini, membawa dampak yang sangat positif, dimana mampu merubah mindset dan perilaku para pedagang pasar rakyat secara signifikan. Sehingga, kepuasan pedagang dan pelanggan pasar juga meningkat," tutur pria yang khas mengenakan kacamata tersebut.
"Kalau e-retribusi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), sudah berjalan di 22 pasar rakyat. Lalu ada percontohan 10 pasar rakyat yang sudah digital, dengan pembayaran nontunai. Kita juga ajak aparatur sipil negara (ASN) untuk berbelanja di pasar rakyat yang kita sebut gerakan sobo pasar,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali mengucapkan terimakasih karena sudah diterima dengan baik, sekaligus mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Malang, yang tidak hanya membenahi pasar secara fisiknya saja tetapi juga meningkatkan sumber daya manusianya.
"Kami mengucapkan terima kasih sudah diperkenankan untuk belajar dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan pasar. Insha Allah hal ini akan membawa manfaat dan mengubah Sidoarjo lebih baik lagi. Kalau pasar di sana masih berjalan dengan apa adanya, ya masih ada becek-becek dan sebagainya. Ini yang akan kami perbaiki dalam beberapa tahun ini. Mereplikasi apa yang disampaikan kalau hanya fisiknya saja sebenarnya itu mudah. Namun membangun manusia juga penting, kesadaran penting, public service penting, sehingga masyarakat tak jenuh untuk belanja,” ujar Bupati Mudhlor.
Ia juga menyampaikan, bahwa di Kabupaten Sidoarjo ada 19 pasar rakyat, yang hampir keseluruhan belum tertata.
"Insha Allah akan banyak pembenahan di Kabupaten Sidoarjo, termasuk salah satunya dalam bidang pasar yang menjadi acuan kita. Dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian mikro," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Muhamad Sailendra, nampak mendampingi Wali Kota Malang, Sutiaji dan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali beserta rombongannya saat meninjau salah satu pasar, yaitu di Oro-Oro Dowo.[adv] R]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Wali Kota Wahyu Hidupkan Semangat Sehat Kembali di Kota Malang Melalui STMJ
- DPRD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pansus Kajian LKPJ Bupati Tahun 2024