Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang memantau sejumlah pasar tradisional untuk memastikan harga kebutuhan pokok agar stabil.
- Tanggapi Kades di Bondowoso Dipanggil Kejari, Ketua DPRD: Inspektorat Jangan Seperti Pasar Tradisional
- FPR 2024 Hadir di Kota Kediri, Langkah Nyata Dukung Keberlanjutan Eksistensi Pasar Tradisional
- Dicurhati Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Transformasi Digital
Kegiatan tersebut juga untuk memastikan distribusi barang-barang berjalan lancar. Dengan begitu diharapkan inflasi di awal ramadan 2025 dapat dikendalikan.
Demikian dikatakan Wahyu Hidayat usai melakukan pemantauan di Pasar Blimbing, Pasar Sawojajar, dan Distributor Rejeki Pasar Besar, Selasa (4/3).
"Upaya ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di Kota Malang. Hari ini kami bersama TPID telah melakukan pemantauan. Apalagi ini awal ramadan. Khususnya menjelang hari raya nanti, kenaikannya tidak signifikan dan tetap stabil," ujar Wahyu didampingi Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin.
Wahyu menjelaskan, dari hasil pemantauan itu ketersediaan bahan pangan telah mencukupi kebutuhan masyarakat saat Ramadan ini.
"Untuk stok, saya sudah cek di distributor, semua tersedia tidak ada kendala. Insya Allah mencukupi sampai hari raya. Kami utamakan ketersediaan bahan pokok ada dulu, sehingga kami bisa kendalikan agar harga juga tetap terjangkau," ujarnya.
Sebagai langkah pengendalian inflasi, operasi pasar pangan murah juga digelar di Kantor Pos Malang. Yang mana pasar itu menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, guna mempermudah masyarakat dalam mengaksesnya.
"Kami turut memantau pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah yang dilaksanakan di Kantor Pos Malang. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengendalikan harga bahan pokok. Hal ini mirip seperti pelaksanaan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di tahun lalu yang berhasil menekan inflasi dan menstabilkan harga," tutur Wahyu.
Setelah pemantauan di lapangan, Wahyu langsung menindaklanjutinya dengan menggelar High Level Meeting (HLM) TPID di Grand Mercure Malang Mirama.
Ia pun berpesan agar hasil dari pemantauan hari ini, harus segera dilaporkan kepada Irjen Kemendagri melalui Sekretariat TPID Kota Malang. Sehingga dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi potensi permasalahan di lapangan.
Kemudian Wahyu menerangkan, pentingnya peran Tim TPID dalam rangka melakukan pengawasan ketat terhadap praktik penimbunan dan spekulasi yang dapat memicu lonjakan harga sekaligus mengawasi jalur distribusi komoditas bergejolak untuk mencegah gangguan pasokan.
"Kita harus siap memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan distribusi yang merata agar masyarakat lebih nyaman dan tenang menjalankan momentum ibadah puasa maupun lebaran" tandasnya.
Tak hanya itu, Wahyu juga menekankan perlu melaksanakan program kerja yang telah diatur dalam Roadmap TPID Kota Malang 2025-2029 dan melanjutkan program Mbois Pengendalian Inflasi.
"Supaya memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, mari kita bekerjasama," pungkasnya.
Sebagai informasi, nampak hadir dalam kegiatan ini yaitu Kapolresta Malang Kota, Dandim 0833, perwakilan Kejaksaan Negeri Malang, jajaran pimpinan instansi vertikal dan kepala perangkat daerah yang tergabung dalam TPID Kota Malang.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Malang Dorong Kesuksesan UMKM Melalui Mbois Vaganza Goes Mall Retail Modern
- Demi Kemajuan Kota Malang, Wali Kota Wahyu Silaturahmi dengan Abah Anton
- Peringatan HUT Kota Malang ke-111 Digelar Sederhana, Wali Kota Wahyu Ajak Masyarakat Wujudkan Pembangunan Daerah