Wali Kota Mojokerto Hj Ika Puspitasi SE mendapatkan gelar kehormatan Sentana Dalem Kanjeng Ayu dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (2/10).
Gelar ini mengartikan bahwa wali kota dianugerahi pangkat bangsawan atau dianggap keluarga raja. Adapun penganugerahan gelar kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono SISKS Pakoe Boewono XIII, pada rangkaian kegiatan Hajad Dalem Garebeg Mulud Alip 1955/2021 M.
"Terima kasih banyak. Matur nuwun sanget saya diberikan gelar dari Keraton Surakarta, meskipun itu tidak pernah ada dalam bayangan saya," ujar Ika dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/10).
Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengapresiasi karena sudah dipercaya mengemban amanah dari Keraton Surakarta.
“Matur nuwun (terima kasih) diberikan kepercayaan ini, mudah-mudahan ini bisa membuat saya selalu menyampaikan apa yang saya lakukan ini memberikan kebanggan untuk warga kota saya,” tuturnya.
Menurutnya, penganugerahan gelar Kanjeng Ayu dari Keraton Surakarta ini pastinya bukan tanpa alasan. Karena itu, ia pun mengaku takjub dan merasa bangga mendapat kehormatan tersebut.
“Pasti bukan tanpa alasan saya dipercaya untuk mendapatkan ini tapi saya sungguh sangat kaget dan saya sangat takjub luar biasa,” ungkapnya.
Gelar ini diberikan oleh Keraton Kasunanan Surakarta atas keberhasilan Ning Ita sebagai Wali kota yang berhasil membangun Kota Mojokerto lebih maju, dengan tetap melestarikan budaya leluhur Majapahit, serta prestasi lainya.
Lebih lanjut, ia berharap bahwa gelar yang diterimanya bisa memberikan kebanggan untuk warga Kota Mojokerto.
“Semoga dengan gelar ini, bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi Warga Kota Mojokerto, dan akan menggali terus potensi-potensi budaya dan sejarah yang ditinggalkan leluhur kita, yakni Kerajaan Majapahit,” tandasnya.
Dalam setiap rangkaian kegiatan Hajad Dalem Garebeg Mulud Alip, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan upacara, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat selalu memberikan “Gelar Kehormatan” kepada berbagai pihak yang dianggap pantas untuk menerimanya.
Selain itu, bertepatan dengan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, Keraton Solo juga mengadakan pameran batik hasil karya dari Gusti Kanjeng Ratu Paku Buwono XIII. Pameran ini mengusung tema "Batik Karya Adiluhung". Di antaranya, Batik Parang Noto Bhirowo, Parang Loro Ati, Parang Gunung Sari, Parang Puspito Rinonce serta Batik Sekar Jagat.
Di kesempatan berbeda Kanjeng Pangeran Aryo Eko Yudi Prastowo Adi Nagoro selaku Pangeran Sentono dan Pangarso Wilayah Jawa Timur, dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengatakan, bahwasanya Ning Ita tersambung nasab darah keatas dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan yang kedua berdasarkan prestasi kinerja, Ning Ita memiliki segudang prestasi.
Sehingga Sinuwun dalam pemberian gelar mengambil keputusannya dari berbagai aspek. Kalau dalam bahasa jawa masih trah kusuma rembesing madu maka (keturunan orang-orang terpilih) akan kembali keasalnya yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Jadi Ning Ita adalah Sentono Dalem yaitu keluarga Raja. Berbeda dengan abdi dalem yaitu pegawai kerajaan,” jelasnya.
Dengan demikian maksud dan tujuan Sinuwun Pakoe Boewono XIII menganugerahkan gelar ini adalah kalau sudah trah kusumo rembesing madu maka masih tetap mengemban amanah dengan menguri-nguri budaya luhur dengan tidak meninggalkan adat istiadat sebagai orang jawa apalagi kita adalah kerabat keraton kasunanan Hadiningrat.
Yang kedua dalam mengemban amanah sebagai pemimpin harus memegang teguh filsafat dan falsafah budaya jawa yg luhur.
“Contoh dengan menerapkan Hasta brata sehingga berimplikasi kepada kemakmuran daerah yang dipimpinnya,” cetusnya.
Harapan saya selaku Pangeran Sentono Keraton Kaunanan Surakarta Hadiningrat semoga ini menjadi suri tauladan dan penyemangat bagi Ning Ita Kanjeng Mas Ayu Tumenggung agar berkiprah lebih baik dan hebat lagi dalam mengemban amanah pemerintaham dan dari Sinuwun Pakoe Boewono XIII sebagai Sentono Dalem. (adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mensos Gus Ipul Pastikan Sekolah Rakyat di Mojokerto Berjalan Tahun Ini
- Tanah Longsor Timbun Mobil di Mojokerto, Satu Korban Meninggal Dunia
- Wali Kota Ning Ita Pimpin Larung Tirta Amerta Umbul Dungo Mojotirto Festival