Setelah sukses memberlakukan kebijakan "Nol Covid", China mulai kewalahan dengan penyebaran virus corona yang semakin pesat akibat sebaran varian Omicron.
- KBRI Tokyo Selidiki Kasus WNI Tewas karena Covid-19
- Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Konsisten Beri Layanan Vaksinasi
- Covid 19 Di Jatim Naik, DPRD Jatim Ingatkan Masyarakat Terapkan Prokes Ketat
Bahkan pada Sabtu (19/3), Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan kematian pertama pasien Covid-19 untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.
China hanya melaporkan dua kematian akibat Covid-19 pada tahun 2021, dengan kasus terakhir tercatat pada 25 Januari.
Sementara dua kematian saat ini tercatat berada di wilayah timur laut Jilin, yang berbatasan dengan Korea Utara dan Rusia. Wilayah ini telah menyumbang lebih dari dua pertiga kasus domestik dalam gelombang terbaru yang dihadapi China.
Mengutip pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Jiao Yahui, Reuters melaporkan, salah satu kasus kematian Covid-19 melibatkan orang yang tidak divaksinasi. Sementara kematian kedua akibat penyakit yang mendasari atau komorbid.
Meski begitu Yahui menyebut gejala Covid-19 yang dialami mereka tergolong ringan.
Publikasi pemerintah di Shanghai, The Paper, menyebut dua kasus kematian Covid-19 menimpa orang berusia 87 tahun dan 65 tahun.
Kabar kematian akibat Covid-19 di China menjadi trending topic teratas di media sosial negara tersebut dengan topik "Dua kematian Covid baru di Jilin".
Dengan dua kematian tersebut, maka total kematian akibat Covid-19 di China mencapai 4.638 kasus.
China telah mencatat 2.228 kasus baru Covid-19 pada Jumat (18/3), turun dari 2.416 kasus sehari sebelumnya.
Kasus tanpa gejala baru, yang dihitung China secara terpisah dari kasus yang dikonfirmasi, berjumlah 1.823, dibandingkan dengan 1.904 sehari sebelumnya.
Hingga Jumat, China daratan memiliki total kumulatif 128.462 kasus yang dikonfirmasi.
Lebih dari 95 persen dari hampir 30 ribu orang yang dirawat di rumah sakit dengan Coviid di China dilaporkan memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik
- Indonesia Tak Bisa Tiru China Melawan Tarif Trump, Ini Alasannya
- AS Terus Tambah Tarif Impor Trump untuk China Hingga 145 Persen