Gempar, penemuan struktur tumpukan batu bata kuno di areal galian pasir di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek. Tumpukan batu bata kuno disinyalir era Majapahit ini layaknya sebuah pemukiman pada masa itu, Jumat (21/06).
- Festival Lamongan Tempo Doeloe Diwarnai Kearifan Budaya Zaman Dahulu
- Tarif Ojek ke Wisata Gunung Kelud Dikeluhkan, Bupati Kediri Kaji Sarana Transportsai dengan Disparta
- Indonesia Masuk Daftar Hijau Perjalanan Abu Dhabi
Mendapat informasi tersebut, BPCB langsung merespon dengan mendatangi lokask untuk dilakukan pengecekan, batu bata kuno yang diperkirakan tinggalan pada masa Majapahit.
"Dari hasil sementara, batu bata ini dimungkinkan era Majapahit yakni sesuai dengan ukuran yang selama ini menjadi acuan dibeberapa temuan yang memiliki kesamaan," ungkap Wicaksono Dwi Nugroho.
Lebih lanjut Arkeolog BPCB Jatim ini menjelaskan bahwa batu bata yang ditemukan memiliki ukuran panjang 31 sentimeter, lebar 21 sentimeter dengan ketebalan 5 sampai 6 cm yang terindikasi peninggalan Majapahit. Dan keberadaan struktur batu bata yang ditemukan ini setelah ada aktifitas warga menggali urukan (tanah pasir uruk, red) di kedalaman 160 cm dengan struktur 11 lapis dengan ketebalan 67 sentimeter.
"Titik temuan ini terletak tidak jauh dari temuan situs Sugihwaras di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro yang ditemukan akhir tahun 2016 lalu, yang berjarak kurang lebih berjarak 100 meter ke arah timur. Kelihatannya orientasi ke arah barat timur dan masih berlanjut ke arah barat, di lahan milik warga, sehingga kita lakukan pemetaan juga dengan menggunakan drone," imbuhnya
Sementara temuan-temuan ini apakah ada kaitan hubungannya yakni temuan di Desa Bulurejo dengan situs di Desa Sugihwaras yang juga telah ditinjau dinas oleh terkait. Wicaksono menduga sepertinya saya curiga ini membentuk suatu komplek permukiman, yang memang Desa Bulurejo (Diwek) dan Desa Sugihwaras (Ngoro) berbatasan. Dan temuan seperti ini mirip seperti Situs Tondowongso di Kabupaten Kediri yang luasnya mencapai 5 ha.
Yakni seperti mendaftarkan temuan ini sebagai situs cagar budaya. Kemudian mendorong bupati setempat untuk peduli dengan peninggalan sejarah yang ada.
"Siapa tahu dapat menemukan sisa-sisa keraton pada masa Majapahit di Jombang," pungkas Wicaksono.[bi/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Raih Tiga Penghargaan API Award 2021, Abrar Muda: Mari Bersama Majukan Pariwisata Aceh Selatan
- Menilik Indahnya Pulau Spongebob
- Menegerikan, Jalanan di New York Berubah Menjadi Seperti Sungai