Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mensejahterahkan warga di eks lokalisasi rupanya bukan isapan jempol belaka.
- Kenalkan Kopi Indonesia, KBRI di Mesir Gelar Lomba Top Barista
- Riset dan Inovasi Sangat Penting untuk Industri Farmasi dan Kesehatan
- SIG GHoPO Tuban Bagikan Grobak Rombong untuk Pelaku UMKM
Bahkan, pemkot terus memberikan pendampingan dan mendorong warga, khususnya ibu rumah tangga agar menjadi pengusaha dan pahlawan bagi keluarga mereka masing-masing.
Camat Benowo Surabaya, Muslick Hariyadi mengatakan, program pemberdayaan ekonomi warga di wilayah eks lokalisasi sebenarnya sudah lama dilakukan.
Namun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ingin agar pemberdayaan ekonomi terus diperdalam.
“Ibu wali kota memang minta supaya program pemberdayaan ekonomi warga di eks lokalisasi diperdalam lagi,” kata Muslick dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim di sela acara pelatihan pemberdayaan ekonomi yang berlangsung di Jalan Sememi II Surabaya, Sabtu (1/2).
Beberapa warga yang mengikuti pelatihan, sebelumnya juga pernah mengikuti kegiatan serupa, seperti membatik dan membuat sambal.
Namun, untuk pelatihan kali ini, warga lebih fokus diajari membuat produk aneka kue tradisional. Banyak sekali tahapan pelatihan yang diberikan.
Mulai dari pelatihan pembuatan produk, cara pengemasan (packaging), hingga pemasaran dengan memanfaatkan arus digital.
Muslick mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 42 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di wilayah Kecamatan Benowo.
Ke depan, tidak menampik kemungkinan jumlah UMKM itu bisa terus bertambah. Makanya pihaknya akan terus mendorong warganya agar bisa mandiri dan sejahtera.
“Nanti akan kita kumpulkan lagi, ada lagi pelatihan minggu depan, kita kumpulkan kita inventarisir, mana yang ingin fokus kue basah atau kue kering,” terangnya.
Lurah Kandangan, Kecamatan Benowo Surabaya, Achmad Waqot menambahkan, setidaknya ada 16 warga di RW 9, Kelurahan Kandangan Surabaya yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Perdagangan (Disdag).
“Ada 16 warga yang mengikuti pelatihan kali ini, namun beberapa dari mereka juga telah memiliki produk” kata Waqot.
Waqot mengakui, jika tidak mudah memang mengajak warga di eks lokalisasi agar mau menjadi seorang pengusaha.
Namun, karena terus didorong, akhirnya mereka mulai serius untuk menjadi seorang pengusaha.
Alhasil, beberapa warganya kini telah memiliki berbagai produk yang bernilai ekonomis. Seperti aneka minuman tradisional hingga produk craft.
“Ada minuman tradisional seperti sinom, temulawak dan sebagainya. Mereka sementara ini menjual produknya by order pesanan,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya memastikan, ke depan akan terus mendorong warganya agar bisa mandiri.
Sehingga mereka bisa membantu keuangan keluarga dan tidak ada lagi warga di eks lokalisasi yang kekurangan ekonomi.
“Yang pasti dari pemkot sendiri tidak akan melepas. Mereka memang perlu didampingi dan terus didorong. Alhamdulillah dari OPD di Pemkot juga terus mensupport,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah Optimistis Program 'Shopee Barokah' Mampu Perkuat Ekosistem Digital Ekonomi Pesantren
- bank bjb Dinobatkan sebagai Bank Bank dengan Kinerja Terbaik dalam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
- Indonesia Jalin Kemitraan Dengan Jerman Terkait Proyek Infrastruktur Hijau Senilai 2,5 Miliar Euro