Rumah seorang perempuan muda bernama JR (34), warga Jalan Sri Tanjung, Lingkungan Kaliwining, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, mendadak ramai dikunjungi anggota Komisi D, Mufid dan Dinas Sosial Pemkab Jember.
- DPRD Jember Apresiasi UHC Prioritas Bupati Gus Fawait
- Pemkab Jember Serahkan Ranwal RPJMD ke Dewan Untuk Segera Dibahas
- Minyakita Tak Sesuai Takaran Beredar di Jember, Dijual di Atas HET
Mereka bermaksud melihat langsung wanita yang tergolong masih muda ini, namun wajahnya tampak seperti nenek-nenek alias Lansia. Dia terbaring lemah di tempat tidurnya, dengan perawakan kurus dan wajahnya sudah keriput.
Sekitar satu jam kemudian, baru pihak dari kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari dan pihak Puskesmas Sumbersari mengunjungi wanita tersebut.
"Dia mengalami penyakit yang tidak biasa. Berdasarkan diagnosis dokter, penyebabnya karena kelaparan," ucap Anggota Komisi D DPRD Jember, Mufid, dikutip RMOLJatim, Jumat 25 April 2025.
Mufid mengetahui kasus ini setelah ada laporan dari relawan setempat. JR kemudian dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember untuk menjalani pemeriksaan.
Hasil diagnosis menunjukkan bahwa tidak ditemukan penyakit medis tertentu. Diduga kondisi yang dialami JR ternyata murni akibat kelaparan karena sudah lama tidak makan. Pihak keluarga menyebut JR sudah sekitar enam bulan hidup dalam kondisi kekurangan makanan, yang disebabkan oleh masalah ekonomi.
Mufid menyesalkan kurangnya perhatian dari pemerintah dari tingkat bawah dari RT/RW hingga kelurahan terhadap kasus seperti ini. Ia langsung menghubungi pihak kelurahan, kecamatan, dan Dinas Sosial untuk menindaklanjuti.
Namun yang merespon cepat adalah Dinas Sosial Pemkab Jember, petugas Garcep dan langsung datang ke rumah wanita malang tersebut.
"Kami berharap tidak ada lagi warga Jember yang mengalami nasib seperti ini. Tidak ada lagi, Jr-Jr baru lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Jember, Muhammad Irvan, juga turun langsung ke lokasi usai menerima informasi dari Mufid.
"Saya kira, pasien ini seorang lansia, sehingga membawa bantuan khusus untuk Lansia," katanya.
Ia mengaku prihatin karena kejadian seperti ini bisa terjadi di tengah kawasan perkotaan. Ia juga menyayangkan tidak adanya laporan dari aparat kelurahan atau RT/RW setempat. Seharusnya ada laporan secara berjenjang dari RT/RW ke Kelurahan kemudian ke Dinas sosial Pemkab Jember.
"Kami menerima laporan dari anggota Komisi D DPRD Jember, pak Mufid. Kami menyampaikan terima kasih atas laporannya dan ditindaklanjuti dengan assessment," terangnya.
Irvan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen terhadap JR dan diketahui bahwa ia memang pernah dirawat di RSD dr. Soebandi. Dia merekomendasikan agar JR mendapat pendampingan kesehatan dari puskesmas terdekat. Dia siap memfasilitasi yang bersangkutan, jika mengalami kesulitan.
"Kami masih akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan, apakah dia masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau tidak. Jika tidak, kami akan meminta pihak kelurahan untuk memasukkan dalam DTKS," terangnya.
Dalam kunjungan tersebut, Dinas Sosial langsung menyalurkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, JR kemudian dirujuk ke rumah sakit swasta di Kecamatan Kaliwates untuk perawatan lebih lanjut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Jember Segera Lakukan Tender Paket Proyek Perbaikan Jalan Rusak Rp94 Miliar
- DPRD Jember Apresiasi UHC Prioritas Bupati Gus Fawait
- Pemkab Jember Serahkan Ranwal RPJMD ke Dewan Untuk Segera Dibahas