Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan tarif dasar listrik mulai dikeluhkan masyarakat di daerah. Tidak terkecuali di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
- Harga Cabai Rawit Meroket Hingga Rp 80 Ribu Per Kilogram di Sumsel
- 120 Guru di Sumsel Ikuti TOT Cegah Terorisme
- Kobaran Api di Sumur Ilegal Musi Banyuasin Tak Kunjung Padam
Soal rencana tersebut, Enong, salah satu pelanggan di Kelurahan Talang Subur, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, mengatakan kenaikan tarif listrik ini tentu akan menambah beban bagi keluarganya.
"Kalau naik lagi tentu akan menambah beban bagi kami. Tarif yang sudah ada saja kita kesulitan, apalagi bakal naik lagi, menjerit masyarakat pak," ujar Enong dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (7/6).
Senada, diungkapkan Dedi Hari, pelanggan di Kelurahan Handayani Mulia, Kecamatan Talang Ubi yang mengaku, baru mendapatkan informasi kenaikan tarif tersebut.
"Saya baru tahu infonya. Kalau memang benar adanya, jelas pemerintah tidak memikirkan kondisi masyarakat saat ini. Saya memang pelanggan 1.300 VA. Tapi kondisi saat ini semuanya lagi sulit," tuturnya.
Sementara itu, Manager PLN ULP Rayon Pendopo, Iman Aswilton mengatakan, bahwa pihaknya belum mendapatkan info resmi dari manajemen PLN pusat maupun dari manajemen wilayah.
"Belum mendapatkan info resmi dari manajemen PLN pusat maupun dari manajemen wilayah. Jadi belum ada yang dapat disampaikan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang