Cuaca hujan yang sering terjadi pada akhir-akhir ini, tentunya patut diwaspadai dapat mengakibatkan gangguan perjalanan KA. Sebagai antisipasi, KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan pemetaan serta penanganan lokasi daerah rawan yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kelancaran perjalanan KA.
- Lebih dari 110 Ribu Tiket Kereta Lebaran Sudah Terjual, H-3 Paling Favorit
- Perkuat Upaya Hukum, KAI Daop 8 Surabaya Tandatangani Kerja Sama dengan Kejari Surabaya
- Jumlah Penumpang Kereta Keberangkatan Surabaya Meningkat, Yogyakarta jadi Favorit Liburan
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan jika di wilayah Daop 8 Surabaya pada saat ini terdapat 7 titik rawan bencana, seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Namun demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar perjalanan KA tetap berjalan dengan selamat dan lancar dengan menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan juga menugaskan Petugas Daerah Rawan di lokasi rawan tersebut.
"Dengan antisipasi tersebut, dapat langsung menindaklanjuti apabila ada gangguan, sehingga harapannya perjalanan KA di wilayah Daop 8 tidak terganggu serta tetap selamat dan lancar," ucapnya.
Seperti pada km 32+700 s.d 33+200, jalur KA antara Stasiun Tanggulangin - Stasiun Porong, terdapat potensi banjir.
Para petugas yang berdinas telah melakukan antisipasi, yaitu membuat drainase saluran air, maupun memaksimalkan fungsi saluran yang sudah ada.
Selain potensi tersebut, hampir di sepanjang jalur KA terdapat pohon dan adanya serta kabel yang menjuntai diatas rel. Hal yang patut diwaspadai jika pada musim hujan nanti memiliki potensi miring atau roboh ke arah jalur KA yang dapat menggangu dan membahayakan perjalanan KA.
"Tindaklanjutnya, kami kordinasikan dengan Pemerintah daerah dan pemilik tiang, melakukan perampingan dahan pohon dan juga memastikan kondisi tiang kokoh dan tidak roboh yang dapat mengganggu perjalanan KA," jelasnya.
AMUS Daop 8 juga disiagakan di 7 Stasiun yang terdekat dengan lokasi daerah rawan bencana, yaitu di Stasiun Mojokerto, Babat, Sepanjang, Boharan, Bangil, Wlingi, dan Sidotopo. AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel beton dan kayu, batu balas, pasir, perancah, hingga karung. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
Antisipasi lainnya, setiap minggunya, manajemen Daop 8 yang dipimpin oleh Executive Vice President dan diikuti jajarannya juga melakukan pemeriksaan langsung dengan kegiatan cek lintas stasiun dan jalur KA.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kembali daerah rawan tersebut telah diantisipasi sekaligus memantau potensi bahaya lain yang dapat mengganggu keselamatan maupun kenyamanan dan kelancaran perjalanan KA.
Dengan dilakukannya pemetaan daerah rawan serta fasilitas pendukung pelayanan KA tersebut, KAI Daop 8 berharap bisa memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggan KA.
"Kami terus akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan KA," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Libur Panjang Peringati Jumat Agung dan Paskah, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan
- Ratusan Relawan Komunitas Railfans dan Pramuka Terlibat dalam Masa Angkutan Lebaran
- H+1 Lebaran, 44 Ribu Penumpang Padati Stasiun Wilayah Daop 8 Surabaya