Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi terdapat 44 negara yang terkonfirmasi telah terpapar varian virus corona B1617 yang pertama kali ditemukan di India.
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak
Dalam laporannya pada Rabu (12/5), WHO menyebut, per 11 Mei, terdapat lebih dari 4.500 urutan genom yang diunggah ke GISAID dan dinyatakan sebagai B1617.
Ribuan genom itu didapat dari 44 negara di enam wilayah. Dengan begitu terdapat lima negara tambahan yang terpapar B1617 dari laporan sebelumnya.
Varian B1617 pertama kali diidentifikasi di India pada Oktober tahun lalu. Berdasarkan beberapa studi pendahuluan, varian itu lebih mudah menyebar.
Pada Senin (10/5), Kepala Teknis Covid-19 di WHO, Dr Maria Van Kerkhove mengumumkan bahwa varian 1617 menjadi varian yang mendapatkan perhatian secara global.
Ia mengatakan, WHO membutuhkan lebih banyak informasi tentang varian B1617 dan semua sub-garis keturunan.
"Tim epidemiologi dan tim laboratorium kami secara internal, ada beberapa informasi yang tersedia untuk menyarankan peningkatan transmisi B1617, karena itu kami mengklasifikasikan ini sebagai varian yang menjadi perhatian di tingkat global," ujarnya.
Varian B1617 adalah varian keempat yang ditetapkan sebagai varian dengan perhatian global.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Diingatkan Jangan Teken Pandemic Agreement Dengan WHO, Mantan Menkes: Sangat Berbahaya
- Solusi untuk Gaza Perdamaian Bukan Bantuan
- Kota Surabaya Masuk Sebagai Kandidat Kota Sehat Dunia Akreditasi WHO SEARO