Workshop Musik Etnik Di Unej, Seniman Nusantara Rythem Mainkan Alat Musik Asli Indonesia

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Musik Etnik Nusantara dikagumi Bangsa-bangsa di dunia, namun dilupakan bangsa sendiri. Bahkan banyak yang tidak mengenal alat musik tradisional asli Indonesia, padahal musik Etnik memiliki keindahan, yang luar biasa.


Demikian disampaikan Wakil Dekan 3 FKIP UNEJ, Dr. Muhammad Naim, MPd, dalam Workshop Musik Etnik Nusantara Merdeka Belajar Dan Display alat Musik Tradisional Nusantara rythem, di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Sabtu siang.

"Orang Eropa, orang Amerika dan bangsa lainnya, mengagumi seni kita, tapi kadang-kadang kita justru kurang menghargai seni yang kita miliki," ucap Muhammad Naim, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (11/3).

Dia menjelaskan kehadiran dan penampilan musik Etnik di kampus Tegalboto ini, suatu yang membanggakan dan luar biasa. Apalagi berbagai berbagai instrumen musik Etnik Nusantara, dipamerkan di kampus tempat mencetak guru ini. Dengan demikian mahasiswa dapat mengenal ragam alat musik tradisional asli Indonesia. Selain itu, juga bisa menikmati sajian alat musik, yang lahir di bumi Nusantara.

"Dengan demikian  akan memberikan pemahaman dan wawasan kita tentang musik Etnik Nusantara, yang selama ini, banyak yang belum diketahui," katanya.

Naim juga berharap mahasiswa bisa menggali dan menyerap nilai luhur dan nilai filosofi musik Etnik, untuk dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga musik ini, bisa diteruskan pada generasi bangsa Indonesia berikutnya. Ragam seni dan alat musik tradisional ini menunjukkan bahwa bangsa kita kaya dengan seni dan budaya. Namun tidak banyak, yang tidak peduli terhadap musik Etnik Nusantara. 

"Karena itu kami mengapresiasi terhadap kelompok seniman dan musisi  Nusantara Rythem, telah berupaya menumbuhkan kecintaan kepada musik asli Indonesia," terang dia.

Sementara seniman Nusantara Rythem, Ali Gardi Rumana, menjelaskan upaya dilakukan ini untuk melestarikan musik asli Indonesia. Sebab, dia memiliki amanat dari Direktorat Kementerian Kebudayaan dan Riset, untuk menggaerahkan musik Etnik Nusantara.

"Bahkan instrumen musik Etnik ini, hampir punah dan tidak dikenal lagi, oleh kalangan anak muda. Karena yang menjadi target sasaran pengenalan musik ini adalah beberapa kampus, yang ada di Indonesia," kata musisi dan pembuat alat musik tradisional asal Situbondo ini.

Dia menjelaskan Bahwa di bumi Nusantara, sangat kaya dengan ragam etnik musik tradisional. bahkan alat musik tersebut, tercipta sebelum Indonesia ada. Seperti celempung, karinding, angklung, Gejuma, Kendang tifa, Bonang, panting, dawai dan sasando serta masih banyak alat musik lainnya.

Pantauan Kantor Berita RMOLJatim, Selain menyampaikan wawasan tentang musik Etnik, Ali Gardi juga mendemonstrasikan beberapa alat musik Etnik, bersama group Musik Nusantara Rythem. Bahkan alunan ragam alat musik tersebut, berhasil memukau dan menghepnotis puluhan mahasiswa calon guru dan bertahan hingga acara berakhir.

Dosen FKIP Universitas Jember, yang juga sastrawan, Dr. Akhmad Taufiq terpesona dengan musik Etnik, yang sudah jarang ditemui di panggung. 

"Ini luar biasa, apalagi jika dipadukan dengan lirik dzikir, akan memiliki kekuatan dahsyat," katanya haru hingga menitikkan air mata.

"Andai kata, Performance Nusantara Rythem tampil di Auditorium Universitas Jember, bukan hanya Indra jasmani kita, yang bergetar tapi juga Indra Ruhani kita juga bergetar," Sambungnya.

Taufik juga mengaku senang dengan kehadiran musisi Nusantara Rythem dan mendorong untuk tetap berjihad melalui musik Etnik Nusantara, untuk bisa meningkatkan syukur kepada Allah SWT.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news