Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) membenarkan adanya fenomena halocline atau air laut terbelah di Selat Madura.
- Kiai Mencari Keadilan, Lahan Pesantren Dipakai Tambang Ilegal dan Dibekingi Preman
- Covid-19 Belum Usai, Polres Bondowoso Sosialisasi Prokes Berdandan Ala Pocong
- Petani Tembakau Ngawi Didorong Tingkatkan Kualitas Tembakau
"Jadi fenomena halocline ini sebenarnya kejadian yang biasa dan sering terjadi. Dan di Selat Madura, terjadi sejak Selasa (19/3) kemarin. Hanya saja kali ini skalanya lebih memanjang," terangnya dikutip Kantor Berita , Rabu (20/3).
Panjang halocline yang terjadi di selat Madura tersebut, kali ini bisa terpantau sampai Sampang, dengan panjang sekitar 60 kilometer dari Jembatan Suramadu.
Faisal menyebut, fenomena yang sama juga pernah terjadi di Selat Gibraltar, yaitu pertemuan air dari Laut Atlantik dan Mediterania. Peristiwa halocline, katanya, bisa sampai berhari-hari, tetapi bisa sampai semalam saja, tergantung arus laut.
Sementara di Selat Madura, air laut yang dilihat dari atas Jembatan Suramadu, tampak seperti terbelah dan dipisah oleh buih ombak. Satu sisi airnya tampak berwarna lebih gelap, sisi lain terlihat lebih terang.
Masih menurut Faisal, fenomena halocline terjadi di Selat Madura karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat, yang densitasnya berbeda.
Suhu, kadar garam, dan kerapatan airnya tidak bisa menyatu. Jadi ini fenomena halocline,†tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah Ajak Himperra Bersinergi Fasilitasi IKM dari Sisi Permodalan hingga Pemasaran
- Mulai 19 April 2021, Gresik Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka
- Bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Wali Kota Eri Resmikan Kampung Tangguh Bersih Narkoba