Salah satu Ketua PP Muslimat NU Yenny Wahid meyakini bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tetap netral pada Pilpres 2024. Sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, NU tidak terlibat dalam politik praktis.
- Relawan Prabowo Ancam Laporkan Yenny Wahid ke Polisi
- Ajak Santri se-Jombang Capai Indonesia Emas 2045, Yenny Wahid Sebut Mahfud MD Sosok Pemimpin yang Berani Tegakkan Hukum dan Sikat Korupsi
- Yenny Wahid Gelorakan Hidup Sehat Jiwa Raga, Program Unggulan Ganjar Mahfud
Sehingga, tidak akan mengerahkan struktur dan mendukung pasangan calon apapun yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024, yang akan diselenggarakan 14 Februari 2024 mendatang.
“NU sebagai organisasi memang netral. NU bersikap netral dalam politik praktis,” tegas Yenny usai menghadiri Harlah ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (20/1).
Yenny mengungkapkan, dirinya telah cuti dari tugasnya sebagai fungsionaris PBNU untuk menjalankan perannya selaku Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Langkah itu ditempuh untuk menjaga marwah NU sekaligus menghormati khittah organisasi tersebut.
“Seperti saya, saya cuti sementara supaya bisa berkampanye. Jadi, saya tidak bawa-bawa organisasi. Hari ini, saya menghadiri acara Harlah Muslimat NU, lain ya,” jelas Yenny yang juga Direktur Wahid Foundation.
Yenny menambahkan, NU akan berdiri tegak di belakang semua pasangan calon presiden-wakil presiden, dan akan mengingatkan pemimpin negeri ini, siapa pun pemimpinnya agar selalu berjuang untuk kepentingan masyarakat.
“Warga NU siap untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat untuk selalu melakukan upaya-upaya menyebarkan kebaikan dan selalu mendoakan bangsa dan negara,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muslimat NU Probolinggo Soroti Rencana Lumajang Ambil Air dari Ronggojalu: Harus Dikaji Ulang
- Gubernur Khofifah Bersama Gubernur Sherly Kompak Apresiasi Program Sedekah 5 Ribu Telur Muslimat NU Malut Untuk Cegah Stunting dan Bantu Warga Miskin Ekstrim
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran