Panggung pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 diprediksi bukan hanya menjadi pertarungan kaum adam.
- Relawan Prabowo Ancam Laporkan Yenny Wahid ke Polisi
- Yenny Wahid saat Hadiri Harlah Muslimat: NU Netral di Pilpres 2024
- Ajak Santri se-Jombang Capai Indonesia Emas 2045, Yenny Wahid Sebut Mahfud MD Sosok Pemimpin yang Berani Tegakkan Hukum dan Sikat Korupsi
Pasalnya, Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menemukan sejumlah tokoh perempuan yang berpotensi masuk ke dalam bursa calon presiden (capres) 2024.
Temuan tersebut diperoleh melalui survei nasional melalui sambungan telpon pada pertengahan Oktober hingga awal November kepada 1.200 responden di 34 provinsi.
Disebutkan dalam hasil survei tersebut sembilan tokoh perempuan potensial nyapres di Pilpres 2024.
Mereka yakni Susi Pudjiastuti dengan elektabilitas 24,21 persen, Tri Rismaharini (17,66 persen), Khofifah Indar Parawansa (11,07 persen), Sri Mulyani, (10 persen), Puan Maharani (4,01 persen), Yenny Wahid (3,14), Megawati Soekarnoputri (2,79 persen), Ida Fauziyah (1,32 persen), dan Iriana Joko Widodo (1,07 peren).
Politisi PDIP Diah Pitaloka menanggapi positif figur calon perempuan sudah mulai diterima masyarakat. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah nilai baru
"Ini salah satu satu nilai baru bagi pemilih Indonesia karena perempuan sudah mulai diterima," ujar Diah Pitaloka kepada redaksi pada Selasa (16/11).
Bagi Diah, survei ini sekaligus menunjukkan bahwa publik sudah mulai melihat tidak ada masalah perempuan berada di tampuk kepemimpinan nasional.
Yang menarik dari hasil survei ini adalah kemunculan nama dua tokoh perempuan, yakni Yenny Wahid dan Istri Presiden Jokowi yang keduanya bukan pejabat maupun mantan pejabat.
Yenny Wahid yang dalam survei tersebut mempunyai elektabilitas 3,14 persen mampu mengungguli tokoh perempuan lain yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (1,32 persen).
Elektabilitas putri Presiden ke-4 RI itu hanya kalah dengan para tokoh perempuan yang kini masih menjabat maupun yang pernah menjabat seperti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menurut alumnus Islamic College for Advanced Studies (ICAS) Universitas Paramadina Jakarta, Muhammad Natsir MA, perolehan elektabilitas 3,14 persen Yenny Wahid itu merupakan fenomena menarik. Apalagi, mengingat ia sama sekali tak memiliki panggung formal sebagai pejabat publik.
"Beberapa menteri dan kepala daerah memiliki tingkat popularitas, dan elektabilitas tinggi salah satunya karena dukungan publisitas tinggi sebagai pejabat apalagi selama pandemi," ujar Magister Studi Filsafat Islam itu.
"Yenny sebagaimana ayahnya adalah penganjur toleransi dan penghormatan atas pluralitas warga dalam merawat Indonesia," sambungnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya