Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) serukan kampanye #IdulAdhaTanpaProdukGenosida di Hari Raya Idul Adha, Minggu (16/6). Hal ini menyusul serangan brutal zionis Israel di Jalur Gaza yang menewaskan 36 ribu warga sipil tewas dan menyebabkan bencana kelaparan.
- UAS Urutan Tiga Capres Idaman Kategori Ulama
- Soal Pilpres 2024, Ganjar Pranowo: Itu Urusannya Ibu Megawati
- Ganjar Minta Komisi II DPR Segera Panggil KPU Terkait Kasus Surat Suara di Taiwan
YKMI berpandangan masyarakat Muslim Indonesia harus menjaga konsistensi menghindari produk terafiliasi Israel terutama dalam setiap kegiatan terlebih momentum hari besar Islam.
“Kampanye Idul Adha Tanpa Produk Genosida ini merupakan kelanjutan dari kampanye Ramadhan Tanpa Produk Genosida. YKMI mengingatkan kembali kepada konsumen Muslim Indonesia untuk tidak menggunakan produk-produk terafiliasi Israel selama melaksanakan ibadah haji dan momentum Hari Raya Idul Adha," kata Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan dalam keterangan dikutip Kantor Berita RMOLJatim, beberapa waktu lalu.
Menurut Himawan, seruan boikot ini perlu terus digemakan, karena saat ini mulai banyak pergerakan anti boikot dengan dalih akan menciptakan pengangguran dan menambah tekanan bagi dunia usaha.
"Ini bentuk komitmen dan solidaritas kita (sebagai Muslim) kepada rakyat Palestina. Seruan boikot harus terus digemakan,” ucapnya.
Himawan menyebut dasar yang menjadi alasan boikot produk terafiliasi Israel adalah untuk melemahkan perusahaan terkait genosida.
Cara ini, ibuh Himawan, akan efektif apabila dilakukan secara masif oleh masyarakat internasional, tidak hanya Indonesia. Dengan demikian, ekonomi Israel akan tertekan dan mau tunduk pada seruan PBB untuk gencatan senjata.
Himawan menambahkan, dengan adanya boikot ini tentunya akan membuat perusahaan yang tidak terafiliasi akan berkembang dan membutuhkan tenaga. Karenanya aksi boikot ini bukan berarti daya beli menjadi turun, melainkan konsumen menghentikan konsumsi atas suatu produk dan menggantikannya dengan produk lainnya yang sejenis dan tidak terafiliasi Israel.
"Jadi dengan adanya boikot, bukan berarti konsumen mengalami kelesuan daya beli. Inilah yang menjadi momen transisi yang menguntungkan Indonesia, agar produk nasional dapat menjadi produk pengganti dan secara otomatis produk nasional pun akan berkembang. Sehingga perusahaan nasional bisa kemudian menyerap tengah kerja lebih banyak," jelas Himawan.
Himawan menyebutkan ada 10 merek produk yang dirujuk YKMI sebagai produk genosida. Kesepuluh produk tersebut antara lain Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King, dan sejumlah produk Kurma Israel. Produk-produk yang terafiliasi Israel ini sebagaimana tercantum dalam situs boikot internasional yakni boycott.thewitness dan bdnaash.@
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mahasiswa Berbagai Daerah Perluas Seruan Boikot Produk Terafiliasi Israel ke Seluruh Kampus se-Indonesia
- YKMI: Kesepakatan Liga Arab Boikot Produk Terafiliasi Israel Pengaruhi Masyarakat Islam di Indonesia
- Capres Cawapres Diminta Jaga Komitmen Boikot Produk Terafiliasi Israel