Keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjadi penasehat hukum pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, tidak bisa dipisahkan antara posisi dia sebagai pimpinan partai dan profesinya sebagai advokat.
- PKB Kecewa Lambangnya Tercatut di Jajaran Partai Pengusung Paslon Nomor 2
- Menantu HRS Serukan Elemen Bangsa Unjukrasa di Istana Negara Senin 12 September
- Sekretaris BBHAR DPD PDIP Jatim Tuding Pemkot dan Ketua DPRD kota Madiun Hambat Proses PAW
Renanda kemudian mencontohkan sikap Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai mantan Presiden RI, SBY tentu bisa saja menawarkan diri untuk menjadi mentor bagi Jokowi.
"Pak SBY bisa bilang, saya jadi konsultan politik Jokowi bukan dalam konteks ketua umum Demokrat, tapi sebagai mantan presiden yang kemudian menjadi supermentornya Pak Jokowi yang sedang memerintah," jelasnya.
Hanya saja, kata Renanda, SBY tidak melakukan itu karena bagaimanapun dia adalah ketua umum partai yang menyatakan tidak mendukung pemerintah. "Karena Pak SBY tahu batas," demikian Renanda.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terus Galang Kekuatan, Presidium Relawan ANIES Sulsel Resmi Dibentuk
- Demokrat: Kami yang Benar Saja Dimintai Tarif Rp 100 Miliar
- Tinjau Tempat Isolasi Terpusat, Wali Kota Kediri Beri Semangat Pasien Covid-19