Pemilu 2024 tinggal 6 bulan lagi. Segala persiapan harus disiapkan secara matang dan terukur. Betapa pentingnya suara yang diperoleh secara pasti agar terukur secara eksak politik. Sehingga tidak asal-asalan.
- Demi Masa Depan PG, Ketum AH Harus Lepas Jabatan Menteri atau Nonaktif
- Opung, Golkar dan Kerajaan Politik Masa Lalu
- Golkar Butuh Figur Berkarakter Khusus
Menurut Penasehat Partai Golkar (PG) Jawa Timur, Yusuf Husni, Partai Golkar sudah cara untuk mendapatkan target suara.
"Ada alat ukurnya. Dengan sarat harus memiliki modal suara dari hasil konsolidasi partai untuk mencapai jumlah suara yang diharapkan," tegas Cak Ucup, sapaan akrabnya pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (7/8).
Karena itu Yusuf menilai klaim dari Ketua MKGR Adies Kadir bahwa ormas Hasta Karya, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap Partai Golkar siap menyumbangkan 50 juta suara pada Airlangga Hartarto untuk kemenangan Partai Golkar, tidak ada tolak ukurnya.
"Logikanya, jika PG dipastikan memperoleh 50 juta suara di Pemilu 2024, maka akan jadi pemenang. Karena sudah melewati angka 27 juta suara yang diraih PDIP pada 2019 lalu," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang Pemilu 2019 dengan perolehan 27.053.961 suara.
Hal ini tertuang dalam surat 987/PL.01.8-KPT/06/KPU/V/2019 Tentang Penetapan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Serta DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilu 2019.
Ditambahkan Yusuf, adapun target suara yang diharapkan untuk menjadi pemenang Pemilu 2024 harus mengetahui berapa jumlah sah pemilihnya dan perolehan suara pada Pemilu 2019 sebagai referensi modal partai.
"Dan PDIP sebagai pemenangnya dengan perolehan suara 27 juta atau setara 128 kursi atau 29,33 persen dari jumlah 139.98 juta yang diperebutkan. Sementara Partai Golkar perolehannya 17,23 juta suara atau setara dengan 85 kursi atau 12,1 persen," jelasnya.
Dari data realita politik hasil pemilu 2019, lanjut Yusuf Husni, partai politik manapun termasuk PG yang perolehannya di atas 27 juta dipastikan jadi pemenang Pemilu 2024.
Karena itu Yusuf menyebut klaim Adies Kadir bahwa Ormas Hasta Karya punya modal 50 juta suara merupakan harapan palsu yang kontraproduktif.
"(klaim) seperti pelawak politik yang tidak layak ditonton. Bila klaim itu benar, sebenarnya kerja Caleg Golkar jadi ringan. Hanya cari tambahan suara kemenangan. Padahal yang terjadi saat ini para Caleg masih dibebani tanggung jawab mencari suara sebanyak-banyaknya. Bahkan Caleg dijadikan alat ukur untuk mendapatkan kursi."
"Untuk jadi pemenang yang harus dicapai adalah jumlah kursi baru menentukan orangnya yang duduk di legislatif. Bukan orangnya sebagai parameter untuk mendapatkan kursi," sebut Yusuf sembari menyindir jika ingin belajar palsu-palsu disuruh datang ke Jatim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Fraksi Golkar DPRD Jatim Siap Kawal Periode Kedua Khofifah-Emil, Fokus pada Ketahanan Pangan